Once Upon a time in Japan
Hidoyoshi Toyotomi -Samurai Tanpa Pedang
Hideyoshi adalah pemimpin yang menakjubkan - dan paling luar biasa - dalam sejarah Jepun.
Ia lahir pada tahun 1536 dari sebuah keluarga miskin di Nagoya. Dilihat dari asal-muasalnya yang sederhana,orang sama sekali tidak menyangka ia akan menjadi terkemuka.Hideyoshi bertubuh pendek,tidak tangkas, tidak berpendidikan, dan berwajah jelek. Daun telinganya besar,matanya dalam, tubuhnya kecil, dan wajahnya merah dan keriput ('sekeriput epal kering'),membuat dia kelihatan seperti kera,sehingga orang memberinya julukan 'Monyet' seumur hidupnya.
Hideyoshi lahir pada kemuncak zaman kekacauan Jepun,zaman perang antara kabilah, ketika kemampuan bertarung atau dunia kependekaran menjadi satu-satunya cara bagi rakyat jelata yang mahu melarikan diri dari kehidupan banting tulang sebagai petani.Perawakan Hideyoshi yang hanya setinggi 150 sentimeter dan berat badan lima puluh kilogram serta kelihatan bongkok menutup peluang untuk menjadi seorang ahli tentera.Namun ternyata kenyataan ini meleset sama sekali malah ia berjaya menapak ke puncak kekuasaan,sekaligus menyatukan negeri yang sudah tercabik-cabik akibat perang saudara selama lebih seratus tahun.Bagaimana ini boleh berlaku atau kalau menurut bahasa orang Indonesia,bagaimana bisa?
Berbekal kemauan semangat sekeras batu, otak setajam mata pedang,semangat yang tidak kunjung padam, dan wawasan mendalam tentang manusia membuat Hideyoshi mampu “membuat orang-orang yang meragukannya menjadi pengikut setia, pesaing menjadi sahabat, dan lawan menajdi kawan.”1 Walaupun tidak memiliki kemampuan bela diri serta keadaan fizikalnya yang serba kekurangan, sang 'samurai tanpa pedang' mempunyai satu kelebihan iaitu kemahiran bernegosiasi yang menakjubkan .Ia menggunakan kelebihan ini sebaik mungkin dan akhirnya dia telah berjaya menggungguli para pesaingnya dan menjadi penguasa seluruh Jepun.
Dalam lingkungan masyarakat yang mementingkan kasta dan melarang keras penyatuan kelas sosial,Hideyoshi menjadi pahlawan dikalangan rakyat jelata dan dia dijadikan simbol tentang bagaimana seorang yang miskin papa boleh menjadi seorang yang kaya raya dan berkuasa.
Pada tahun 1590 Hideyoshi telah menjadi pemimpin tertinggi negara. Ia dinobatkan sebagai wakil kaisar oleh Kaisar Go Yozei dan menikmati kekuasaan bagaikan raja. Kaisar memberinya nama keluarga (nama belakang) Toyotomi,yang bermaksud 'menteri yang dermawan.'
Masa pemerintahan Hideyoshi juga tidak luput dari lembaran hitam,tapi pencapaiannya yang mengkagumkan melebihi kegagalannya dan legendanya terus bergema,bahkan setelah kematiannya pada tahun 1598.
Kisah-kisah hidupnya yang dramatik dinukilkan dengan terperinci,terkadang berlebihan dalam buku “Taikoki”, sebuah biografi rasmi yang terbit pada tahun 1625.
Sampai hari ini, lebih empat ratus tahun setelah kematiannya,semua anak sekolah di Jepun mengenal nama Hideyoshi, sementara tak terhitung jumlah biografi,novel,drama,dan filem-bahlan video game menceritakan kembali kisahnya atau menampilkan karakternya.
Sejarah Singkat Samurai
Asal-muasal kaum samurai dimulai dalm keluarga Yamato,yang muncul sebagai suku terkuat di Jepun pada abad ketujuh Masehi. Kata “samurai” bererti 'orang yang melayani' dan diberikan kepada mereka yang lahir di keluarga terhormat dan ditugaskan untuk menjaga anggota keluarga Kekaisaran.Falsafah pengabdian ini adalah prinsip hidup bagi kaum samurai,baik dalam kehidupan bersosial maupun spiritual.
Akhirnya,keluarga Yamato gagal mempertahankan kuasa pemerintahan berpusatnya dan mulai mengagih-agihkan tugas ketenteraan,pentadbiran dan pengutipan cukai kepada para pesaingnya yang berfungsi sebagai Gabenor. Saat Yamato dan pemerintahan Kekaisaran semakin lemah,gabenor-gabenor tempatan semakin kuat. Akhirnya ada dikalangan gabenor memberontak dan menjadi daimyo,atau penguasa feudal yang menguasai wilayah tertentu yang bebas dari pemerintahan pusat.Pada tahun 1185,Minamoto no Yoritomo,seorang panglima perang dari walayah timur dan masih mempunyai hubungan darah dengan keluarga kaisar,membangun pemerintahan ketenteraan negara yang pertama, dan Jepun memasuki era feudal (1185-1867).Negara itu berada di bawah pemerintahan tentera selama hampir tujuh ratus tahun.
Kestabilan negara yang dirintis Minamoto pada tahun 1185 tidak bertahan lama.Penguasa-penguasa tentera datang dan pergi silih berganti dan pada tahun 1467 pemerintahahn tentera runtuh yang menyebabkan Jepun terjebak kekancah kekacauan.Maka bermula perang antara-Klan,abad berdarah ketika para panglima perang lokal saling bertarung untuk melindungi daerah kekuasaan.Mereka berusaha mengalahkan para pesaing dengan menggunakan pembunuhan,penggabungan politik,pernikahan antara-klan,saling mengambil anak angkat dan perang secara terbuka.Sekutu antara para panglima perang selalu berubah-ubah dan bukan menjadi hal yang aneh bagi seorang daimyo membunuh saudara atau bahkan orang tua sendiri.
Ketika memasuki Zaman Perang antara klan,istilah samurai telah berubah menjadi tentera negara,perwira penjaga perdamaian dan perajurit profesional:pendeknya,hampir siapa saja yang membawa pedang dan melakukan kekerasan.
Meskipun Zaman Perang Antara klan membawa kekacauan,kekuasaan masih utuh dalam struktur era feudal Jepun.Kaisar adalah penguasa tertinggi dan semua orang harus patuh dan tundu .kepadanya.Namun fungsinya hanya berupa simbol;kekuasaan kaisar sebenarnya hanya terbatas kepada penganugerahan gelaran rasmi terutana gelaran Shogun. Kaisar sangat bergantung pada daimyo untuk membiayai anggaran istananya dan tidak terlibat langsung dalam urusan negara.
Kelas sosial dibawah kaisar adalah kaum bangsawan,termasuk para pangeran,putri dan bawahan yang memiliki hubungan darah dengan kaisar.Mereka juga tidak terlibat dalam urusan negara dan bergantung pada warisan serta upti dari para daimyo untuk membiayai rumah tangga mereka.Hireki seterusnya ialah Kelompok Shogun,namun kaum bangsawan dan kaisar tidak memiliki autoriti secara langsung terhadapnya.Shogun adalah pemegang komando tentera tertinggi dan dapat disamakan dengan Presiden atau Perdana Menteri.Ia membuat keputusan administratif sehari-hari yang diperlukan dalam mentadbir negara.Punca utama Jepun terjebak ke dalam kancah Peperangan antara-klan ialah ketiadaan Shogun yang benar-benar mempunyai autoriti.Tujuan utama para panglima pada zaman tersebut seperti Oda Nobunaga,ketua kepada Hideyoshi,ialah untuk sampai ke Kyoto dan ditabal sebagai Shogun oleh Kaisar dan kemudiannya menyatukan negeri.
Paglima perang atau Daimyo,berada pada urutan berikutnya.Daimyo terdiri dari panglima-panglima handal yang menguasai kerajaan-kerajaan kecil,bekas gebenur-gebenur yang tidak mahu tunduk pada pemerintah pusat dan memerintah daerah mereka sendiri sepenuhnya,lainnya ialah bekas pengikut yang menggulingkan gabenur mereka yang lemah.Para Daimyo menjaga kota yang tumbuh disekitar istana mereka dan mengutip cukai dari dari penduduk atau petani.Samurai yang bekerja dibawah Daimyo menduduki tingkat sosial yang berikutnya.Orang-orang yang terbaik di kelompok kesatria abad pertengahan Jepun ini sangat setia pada ketua mereka dan menjunjung tinggi nilai Bushido (biasanya diterjemahkan sebagai 'semboyan kaum kesatria' atau 'jalan panglima')samurai yang terburuk tidak jauh bezanya dengan gelendangan pasar.
Lapisan kelas sosial di bawah samurai adalah ronin, atau samurai tanpa majikan.Ronin dilahirkan dalam keluarga samurai yang kurang berada atau menjadi penganggur kerana majikan mereka telah jatuh bengkrap atau kalah dalam perang.Kaum ronin terdiri dari pejuang yang jujur dan ada juga yang memilih jalan yang salah menjadi perompak.Mereka adalah golongan sosial paling rendah yang berhak menyandang nama keluarga,sebuah kehormatan yang membezakan mereka dari rakyat jelata.
Dibawah ronin terdapat penduduk kota seperti penenun, tukang kayu dan petani.Mereka merupakan masyarakat kelas pekerja yang merupakan majoriti dari seluruh penduduk Jepun. Mereka tidak bergelar dan hanya menyandang satu nama (nama pertama). Mereka juga satu-satunya masyarakat yang dikenakan cukai.
Daripada lapisan-lapisan kelas sosial ini, kaum samurai muncul sebagai watak utama yang mewarnai sejarah Jepun. Namun peranan samurai berubah secara drastik setelah kematian Hideyoshi. Bila Jepun berada di fasa kedamaian, peranan mereka sebagai perajurit profesional mulsi lenyap, dan mereka beralih dari ilmu bela diri kepada pengajaran dan pengembangan spiritual dan kesenian. Pada tahun 1867, kelas perajurit ditiadakan dan sesiapa yang didapati memiliki pedang dikira melanggar undang-undang sivil.Golongan samurai telah berubah menjadi apa yang dicontohkan oleh Hideyoshi hampir tiga ratus tahun sebelumnya sebagai samurai tanpa pedang.